205 Ungkapan atau Idiom Bahasa Indonesia dan Artinya
Selamat datang di blog Husni.my.id, Ungkapan atau idiom bahasa Indonesia adalah susunan kata yang sudah tetap dan mengandung arti baru sebagai kiasan yang berbeda dengan arti kata-kata penyusunnya. Ungkapan atau idiom dalam bahasa Sunda disebut babasan.
Ungkapan umumnya merupakan kata majemuk. Jumlah katanya hanya terdiri atas dua atau tiga kata, berbeda dengan peribahasa yang lebih panjang dan berbentuk kalimat. Makna yang terkandung dalam ungkapan biasanya tentang sifat manusia atau tentang keadaan.

Kumpulan idiom atau ungkapan bahasa Indonesia dan artinya
Berikut ini 205 daftar ungkapan atau idiom bahasa Indonesia lengkap dengan maknanya. Selamat membaca...
- Adu mulut = bercekcok; berdebat; bertengkar.
- Air besar = air yang banyak yang seringkali meluap dan mendatangkan bencana.
- Akal bulus = akal jahat atau tipu muslihat yang licik.
- Anak bawang = anak yang tidak termasuk hitungan dalam permainan.
- Anak buah = bawahan.
- Anak emas = anak atau orang kesayangan.
- Anak semata wayang = anak tunggal atau satu-satunya.
- Angkat bicara = mulai atau ikut bicara menanggapi suatu hal.
- Angkat kaki = pergi meninggalkan tempat; melarikan diri.
- Angkat tangan = menyerah; putus asa; tidak sanggup melakukan sesuatu.
- Angkat topi = pengakuan; rasa hormat; kagum.
- Aral melintang = rintangan, hambatan atau halangan yang muncul.
- Asam garam = susah senang atau lika liku kehidupan.
- Awan hitam = mendung pertanda akan turun hujan.
- Awan kelabu = duka atau kesedihan.
- Banting tulang = kerja keras; kerja sungguh-sungguh; bekerja tidak menyerah sebelum hasil tujuan.
- Banyak mulut = banyak bicara; cerewet.
- Batu loncatan = sarana atau jalan untuk memperoleh keadaan atau pekerjaan yang lebih baik.
- Bau kencur = anak yang belum dewasa; masih belum punya pengalaman.
- Benang kusut = masalah yang sulit dipecahkan.
- Benang merah = informasi yang saling berkaitan dari awal sampai akhir sehingga membentuk suatu
- kesatuan.
- Bengkok hati = senang melihat orang lain susah dan sebaliknya.
- Berat hati = perasaan tidak tega.
- Berat kaki = bersifat malas bekerja.
- Berat sebelah = tidak adil; memihak pada suatu kelompok atau golongan.
- Berbadan dua = sedang mengandung (hamil).
- Berbunga-bunga = perasaan bahagia; senang; gembira.
- Berhutang budi = berhutang jasa karena pernah ditolong atau dibantu.
- Bermuka dua = tidak jujur; tidak dapat dipercaya; tidak satu pendiriannya.
- Berpangku tangan = pasrah; tidak melakukan upaya apa-apa.
- Bersilat lidah = berbicara membolak-balikkan fakta yang sebenarnya.
- Besar hati = perasaan bangga; gembira; sombong.
- Besar kepala = sombong, angkuh, sukar dinasihati.
- Besar lambung = bersifat suka yang banyak, terutama dalam hal makan.
- Besar mulut = suka membual; bohong.
- Biang keladi = asal muasal atau penyebab suatu peristiwa yang sering dianggap negatif.
- Bintang kelas = orang paling pintar di kelas.
- Bogem mentah = pukulan dengan kepalan tangan.
- Buah bibir = orang yang menjadi bahan pembicaraan khalayak ramai.
- Buah hati = hasil perkawinan yang sangat disayangi (anak).
- Buah pena = tulisan; hasil karya tulis.
- Buah tangan = oleh-oleh.
- Buah tutur = selalu menjadi bahan pembicaraan orang.
- Buaya darat = lelaki yang kerjaannya menipu wanita dan berbuat jahat.
- Buku putih = buku yang bersifat rahasia; buku yang dirahasiakan.
- Bunga desa = perempuan cantik di suatu kampung atau desa.
- Bunga tidur = mimpi atau gambar hiasan dalam tidur.
- Campur tangan = ikut campur dalam suatu perkara atau urusan orang lain.
- Cepat mulut = tidak dapat menyimpan rahasia; bicara tanpa dipikirkan terlebih dahulu.
- Cuci mata = melihat sesuatu yang indah untuk maksud bersenang-senang.
- Cuci otak = menghilangkan pemikiran atau keyakinan seseorang dan menggantinya dengan sesuatu yang baru.
- Cuci tangan = tidak mau terlibat dalam urusan; tidak mau ikut campur dalam suatu masalah.
- Darah biru = keturunan ningrat atau bangsawan.
- Darah daging = anak kandung.
- Darah dingin = sadis; kejam; tidak punya perasaan belas kasihan.
- Debat kusir = perdebatan yang tidak jelas ujung pangkalnya; debat yang tidak disertai dengan alasan yang masuk akal.
- Demam panggung = gugup; perasaan tidak tenang (berhubungan dengan penampilan).
- Di bawah tangan = tidak secara resmi; tidak di muka hukum.
- Di ujung tanduk = dalam keadaan bahaya atau sulit.
- Diambil hati = dimasukkan ke dalam hati atau dibawa perasaan.
- Emas biru = semen.
- Emas hijau = hasil bumi yang berpotensi untuk diekspor.
- Emas hitam = pasir besi, batubara, aspal.
- Empat mata = bicara berdua saja.
- Enteng tangan = gampang memukul orang.
- Gaji buta = gaji yang diperoleh tapi pekerjaannya tidak dikerjakan.
- Gantung raket = berhenti atau pensiun menjadi pemain bulu tangkis.
- Gantung sepatu = berhenti atau pensiun menjadi pemain sepak bola.
- Gantung keril (carrier) = berhenti atau pensiun mendaki gunung.
- Gelap mata = marah sehingga menjadi lupa pertimbangan dan mengamuk.
- Gigit jari = perasaan kesal dan kecewa karena mengharap sesuatu tapi tidak mendapatkan apa yang diaharapkan itu.
- Gila hormat = sangat berharap atau ingin dihormati oleh orang lain.
- Gulung tikar = bangkrut; mengalami kerugian besar sehingga usahanya tutup.
- Hampa tangan = tidak berhasil; pulang tidak membawa apa-apa.
- Harga mati = tidak dapat ditawar-tawar lagi.
- Hati baja= teguh pendirian; tidak gampang tersinggung.
- Hati busuk = jahat atau tidak berperikemanusiaan.
- Haus darah = ambisius mendapatkan harta atau kekuasaan.
- Hidung belang = laki-laki yang gemar mempermainkan perempuan/ bergonta ganti perempuan.
- Hotel prodeo = penjara; lembaga pemasyarakatan; rumah tahanan.
- Hukum rimba = hukum siapa kuat dia yang berkuasa; hukum yang tidak adil.
- Isapan jempol = kabar tidak benar; kabar bohong.
- Jaga mulut = hati-hati dalam berbicara.
- Jago kandang = beraninya hanya di lingkungan sendiri.
- Jago merah = api kebakaran.
- Jantung hati = pacar; orang yang dianggap istimewa.
- Jiwa besar = tabah menerima kenyataan sepahit apa pun.
- Kabar angin = berita atau informasi yang belum jelas kebenarannya.
- Kaki tangan = orang yang diperalat orang lain untuk membantu.
- Kambing hitam = orang yang dituduh salah atau menjadi sasaran kesalahan.
- Kebakaran jenggot; kebakaran janggut = panik; bingung tidak keruan.
- Kecil hati = merasa tersinggung; hilang keberanian; kecewa; marah.
- Kejatuhan bulan = beruntung; mendapat kebahagiaan/ keberuntungan.
- Kelinci percobaan = orang yang dimanfaatkan untuk menjadi bahan percobaan; dijadikan uji coba.
- Kepala batu = susah dinasihati; keras kepala; sukar menerima nasihat.
- Kepala dingin = berpikir tenang dan sabar.
- Kepala dingin = berpikir tenang dan tidak emosional.
- Kepala dua = orang yang berumur umur 20an; memihak ke sana sini.
- Kepala keluarga = pemimpin keluarga; orang yang bertanggungjawab terhadap keluarganya.
- Kepala udang = sangat bodoh atau tolol.
- Keras hati = tidak gampang putus asa; tidak menyerah sebelum mendapatkan apa yang diinginkan.
- Keras kepala = sukar menerima nasihat dari orang lain.
- Kuda beban = orang yang bekerja terus menerus untuk orang lain.
- Kuda besi = motor; kendaraan bermotor.
- Kuda hitam = lawan yang tidak diperhitungkan akhirnya jadi pemenang.
- Kulit badak = tidak tahu malu; tidak punya malu; tidak berperasaan.
- Kutu buku = orang yang gemar membaca buku sehingga kurang bergaul.
- Kutu loncat= orang yang suka berpindah-pindah kelompok atau berganti-ganti pekerjaan.
- Langkah seribu = lari tegesa-gesa karena takut terhadap sesuatu.
- Lapang dada = menerima keadaan dengan tabah; perasaan lega; tidak gusar.
- Lebar mulut = banyak bicara; banyak cakap.
- Lempar handuk = menyerah.
- Lepas kontrol = kehilangan kendali karena emosi.
- Lepas tangan = tidak campur tangan; tidak mau berurusan lagi; tidak memegang kemudi.
- Lintah darat = orang yang meminjamkan urang kepada orang lain dan membenaninya dengan bunga pinjaman.
- Lupa daratan = tidak peduli apa-apa; bertindak melampaui batas tanpa menghiraukan harga diri.
- Lupa diri = tidak sadar akan dirinya.
- Lurus hati = jujur; berhati bersih.
- Macam ompong = sesuatu (orang) yang tampak kuat tapi tidak berdaya/ tidak bertenaga.
- Main hati = selingkuh; menjalin hubungan dengan melibatkan perasaan.
- Main mata = menjalin kontak dengan orang lain untuk menguntungkan pihak tertentu.
- Main tangan = memukul dengan tangan.
- Makan angin = berjalan-jalan untuk mencari udara bersih.
- Makan hati = sedih, tidak gembira, atau menderita karena perbuatan orang lain.
- Makan waktu = memerlukan waktu; membuang waktu.
- Mata hati = perasaan yang dalam.
- Mata-mata = orang yang ditugasi secara diam-diam.
- Meja hijau = pengadilan.
- Memutar otak = berpikir dengan sungguh-sungguh untuk mencari cara, mencari ide, atau mencari solusi.
- Menaruh hati = suka terhadap sesuatu.
- Mencuri hati = menarik perasaan sehingga timbul cinta.
- Mengambil hati = merayu atau menarik perhatian seseorang supaya disukai.
- Menggantang asap = menjadikan orang berangan-angan atau berkhayal.
- Mengurut dada = mengusap dada karena kecewa atau sedih.
- Menusuk hati = menyakitkan hati.
- Merah padam = marah sekali.
- Muka dua = tidak jujur, bercabang pendiriannya; tidak satu pendiriannya.
- Muka masam = wajah cemberut, merengut; wajah tidak menyenangkan.
- Muka tebal = tidak mempunyai malu.
- Muka tembok = tidak mempunyai malu; tidak tahu malu.
- Mulut harimau = bahayanya besar; kesulitan besar.
- Mulut manis = perkataan yang lemah lembut dapat menyebabkan orang lain tunduk atau terpedaya.
- Murah hati = suka memberi; suka menolong; tidak pelit; pengasih dan penyayang.
- Naik banding = upaya hukum menentang atau merasa tidak puas.
- Naik darah = menjadi marah.
- Naik daun = menjadi bernasib baik.
- Naik pitam = menjadi marah.
- Omong kosong = perkataan yang tidak memiliki arti; perkataan yang tiada bukti.
- Orang dalam = orang di dalam suatu lingkungan yang dianggap bisa memudahkan urusan.
- Otak encer = pintar; cerdas.
- Otak miring = pikirannya kurang/ tidak sehat.
- Otak udang = sukar mengerti atau bodoh.
- Panjang akal = pandai mencari akal; dapat berpikir dengan baik; pandai mencari solusi.
- Panjang lidah = suka mengomel; suka mengadukan hal kepada orang lain; suka membicarakan orang lain ke mana-mana.
- Panjang tangan = suka mengambil barang orang tanpa izin.
- Patah arang = sudah putus sama sekali; tidak dapat didamaikan lagi (tentang hubungan).
- Patah hati = kecewa; putus asa; hilang kemauan; sakit hati (biasanya karena putus cinta).
- Pecah telur = berhasil menjual barang pertama.
- Pedagang kaki lima = pedagang yang biasanya berdagang menggunakan tenda atau gerobak di trotoar jalan.
- Perang mulut = bertengkar masing-masing mengeluarkan kata-kata kasar.
- Pusing tujuh keliling = sangat pusing; bingung sekali.
- Putih mata = menjadi gelisah.
- Rahasia umum = suatu yang dianggap rahasia tapi sudah diketahui orang banyak.
- Rapuh mulut = tidak dapat menjaga lisan; tidak dapat menyimpan rahasia.
- Rendah diri = minder; perasaan diri lebih rendah dibandingkan orang lain.
- Rendah hati = tidak menyombongkan diri.
- Rendah hati = tidak sombong; sikap menyadari keterbatasan dan kemampuan diri.
- Ringan kaki = suka datang mengunjungi, melawat, dan sebagainya.
- Ringan kepala = mudah mengerti; mudah paham; pintar.
- Ringan mulut = bawel; suka berbuat; ramah/ suka bercapak-cakap.
- Ringan tangan = kalau marah/ tersinggung mudah memukul atau menampar.
- Sahabat pena = orang yang saling bertukar surat dan berteman namun belum pernah ketemu sebelumnya.
- Saksi bisu = benda peninggalan yang menjadi saksi suatu peristiwa bersejarah.
- Salah langkah = keliru melangkah.
- Salam tempel = salaman yang disertai uang atau amplop yang diselipkan pada tangan orang yang disalami.
- Sapu bersih = membasmi sampai habis tuntas.
- Sebatang kara = tidak mempunyai sanak saudara.
- Sebelah mata = meremehkan; tidak dianggap penting.
- Selayang pandang = sekilas pandang; informasi atau gambaran singkat.
- Setengah hati = ragu-ragu; segan-segan; tidak tulus.
- Suara emas = suara merdu.
- Suara hati = hati nurani; keputusan yang keluar dari hati nurani.
- Tahan banting = mental yang kokoh; tidak mudah menyerah menghadapi tantangan.
- Tangan besi = berindak keras dalam berkuasa.
- Tangan dingin = orang yang selalu membawa hasil.
- Tangan hampa = tidak mendapat apa-apa.
- Tangan kanan = orang kepercayaan.
- Tangan kosong = tidak bersenjata.
- Tangan terbuka = menerima dengan suka hati.
- Tebal hati = bengis; sampai hati; tidak menaruh belas kasihan.
- Tertangkap basah = terpergoki atau tertangkap sedang melakukan perbuatan terlarang atau suatu kejahatan.
- Tinggi hati = sombong; angkuh.
- Tukar guling = bertukar barang dengan tidak menambahkan uang.
- Tulang punggung = orang yang bertanggungjawab menanggung beban keluarga.
- Tulang rusuk = wanita sebagai pendamping hidup laki-laki.
- Turun tangan = turut mencampuri atau berindak untuk membereskan atau menyelesaikan sesuatu.
- Tutup mata = pura-pura tidak tahu dengan peristiwa yang ada.
- Tutup mulut = diam; tidak berkata-kata walaupun dipaksa.
- Tutup usia = meninggal dunia; wafat, mati.
- Uang dingin = uang uang tidak digunakan dalam waktu dekat.
- Uang panas = uang yang tidak boleh digunakan; uang pinjaman dengan bunga tinggi; uang yang tidak membawa berkah, urang yang diperoleh dengan cara tidak sah.
- Ujung tombak = orang yang ada di barisan terdepan.
- Uluran tangan = pemberian bantuan.
- Unjuk gigi = menunjukkan kemampuan atau unjuk kebolehan.
Demikianlah, semoga kumpulan idiom atau ungkapan bahasa Indonesia ini bermanfaat.
Post a Comment for "205 Ungkapan atau Idiom Bahasa Indonesia dan Artinya"